Aku adalah bayang-bayang... Bila terang datang ... Bila kelam hilang... Yang selalu ikut di setiap langkahmu... Menyimpan rindu dalam mimpiku... Ditengah keramain nan membisu... Ingin sekali ku rengkuh jiwa ragamu... Namun aku adalah bayang-bayang... Hanya dapat melayang dan membayang... Lalu menghilang...
Senin, 21 Februari 2011
DI BANDUNG HARGA CABE ECERAN MENEMBUS RP.120.000RIBU/KG
Kenaikan harga
cabai di sejumlah
pasar di Kota
Bandung kian
menggila, bahkan
hari Selasa (4/1/2011)
menembus Rp 100.000 per
kilogram di Pasar Kosambi.
"Kenaikan harga cabai makin di
luar akal. Hari ini harga cabai Rp
100.000 per kilogram," kata Ny
Reni, pedagang sayur-mayur di
Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Artinya, harga cabai naik
sekitar Rp 30.000
dibandingkan dengan harga
minggu lalu yang hanya Rp
70.000 per kilogram.
Kenaikan harga komoditas itu
berlaku untuk seluruh jenis
cabai, seperti cabai rawit, cabai
merah, dan cabai hijau. Namun,
kenaikan harga cabai gendol
tidak terlalu signifikan.
Pedagang tidak ragu
menaikkan harga cabai karena
tetap diburu konsumen,
terutama pedagang makanan.
Mereka tidak memiliki pilihan
lain karena cabai tidak ada
barang substitusinya untuk
bumbu masak.
"Mau gimana lagi. Pemasoknya
naikin harga karena pasokan
langka. Memang di luar akal
harga cabai bisa tembus Rp
80.000 hingga Rp 100.000 per
kilogram. Namun, kami tetap
harus menjualnya sesuai
dengan kondisi yang ada,"
katanya.
Memang harga jual cabai di
pasar di Bandung berbeda-
beda. Terkadang perbedaannya
signifikan. Bila di Pasar
Kosambi cabai rawit merah
mencapai Rp100.000 per
kilogram, di Pasar Cihaurgeulis
masih di kisaran Rp 80.000
hingga Rp 90.000 per kilogram.
Rata-rata konsumen, terutama
pedagang makanan, membeli
cabai merah tiga hingga lima
kilogram per hari.
Tingginya harga cabai
dikeluhkan ibu rumah tangga
dan penjual makanan
gorengan, seperti bala-bala dan
gehu, yang terpaksa harus
mengurangi penggunaan cabai
rawit.
"Sudah dua minggu ini bala-
bala dan gehu yang saya jual
tidak disertai cabai rawit
karena harganya mahal," kata
Jubaedah, pedagang gehu di
Pasar Kosambi.
Seorang ibu rumah tangga
mengaku membeli cabai Rp
1.000 hanya diberi enam biji
cabai rawit. Padahal, pada
kondisi normal membeli cabai
rawit Rp 1.000 mendapat
sebungkus cabai yang cukup
untuk dua atau tiga hari.
"Kalau dihitung-hitung, beli
cabai eceran seperti ini bisa Rp
120.000 per kilogram," katanya.
Selain cabai, harga sayur-mayur
mengalami kenaikan. Harga
kentang, misalnya, naik dari Rp
7.000 per kilogram menjadi Rp
9.000 per kilogram dan wortel
Rp 12.000 per kilogram.
Sayuran burkol juga naik dari
Rp 10.000 per kilogram
menjadi Rp 14.000 per
kilogram. Kenaikan juga terjadi
untuk kol, sawi, tomat, dan
lainnya.
"Kenaikan harga sayuran ini
tidak lepas dari pengaruh
perubahan iklim. Hujan
berkepanjangan sepanjang
tahun tidak bagus bagi
tanaman sayur yang justru
mengalami penurunan
produktivitas," kata Ny Euis,
pedagang sayuran di Pasar
Cihaurgeulis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ko ga da commentnya ya...
BalasHapus