Kamis, 02 Februari 2012

pendangkalan di waduk Lalung dan waduk Delingan karanganyar

ANTARA - Waduk Lalung dan Delingan di Kabupaten Karanganyar mengalami pendangkalan, sehingga akan dilakukan pengerukan lumpur agar pada musim penghujan mendatang daya tampung air yang ada di kedua waduk tersebut bisa maksimal. Pengerukan lumpur di kedua waduk tersebut dianggarkan dana sebesar Rp3 miliar, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar, Didik Joko Bakdono, kepada wartawan di Karanganyar, Selasa. Dia mengatakan dana pengerukan lumpur di kedua waduk tersebut diperoleh dari Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA). Menurutnya akibat endapan lumpur yang cukup tinggi, daya tampung air di kedua waduk tersebut terus menurun dalam beberapa tahun terakhir."Padahal kebutuhan air selama musim kemarau cukup tinggi. Hal ini belum kalau terjadi musim kemarau berkepanjangan," katanya. Dijelaskannya, keberadaan WadukLalung dan Delingan penting untuk beberapa kegiatan. Selain irigasi sawah petani, air dari Waduk Delingan dimanfaatkan Pabrik Gula (PG) Tasikmadu selama musim giling. Terkait datangnya musim kemarau ini, lanjutnya, juga akan segera dilakukan koordinasi dengan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan PG Tasikmadu. Dia mengatakan dalam pertemuan tersebut akan dibahaspembagian air, sehingga kebutuhan petani dan pabrik gulayang memanfaatkan air dari Waduk Delingan dan Waduk Lalung tercukupi. "Kami akan menggiatkan petugasdi daerah-daerah terkait pembagian air ini. Koordinasi dengan petani dan pabrik gula juga dilakukan sehingga pembagian air merata dan semuatercukupi," kata Didik. Di tempat terpisah Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Tanaman Pangan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengatakan daerah pertanian yang rawan kekeringan berada di wilayah Jumantono, Jatiyoso, Jumapolo, dan Jatipuro. "Musim kemarau ini kami harapkan petani menanam palawija. Kalau dipaksakan padi takutnya malah tidak panen karena kurang air. Terutama di wilayah pertanian yang rawan kekeringan seperti Jatipuro, Jumapolo, Jumantono, dan Jatiyoso," katanya Yah smoga ja 2 waduk tu ttap trjaga. So,aq sndri pnya knangan yg tak terlupakan di 2 waduk itu.ketika msih skul aq tinggal brsama kaka'q yg ga bgtu jauh dg waduk itu.tpatnya di bibis,jungke,kra.knakalan rmaja dstu sngat tinggi alias bocah2E pdo dlancuk kabeh hehe... :-) peace.aq pun lebih suka menjauh dr mereka dan melepaskan sgala kpnatan di w.lalung. Dstu aq hanya betah smpai kelas2 awal smster2.dan ikut brsma pakde di titang(mburi pom bensin popongan kae lho...) yg g bgtu jauh jga dg w.delingan. Kbnyakan warga disana orang2 tua dan anak2 kecil.sesekali aq jga mrasa BT,bosen ples jenuh (haha komplit pokokE) krna susah cri tman yg sebaya.dan di w.delingan jua q mencari angin yg dapat menyegarkan pikiran :O . Apes kesepian selama 3 tahun ;-( ;-( ;-( ;-(.but smpai skarang 2 waduk itu mnjdi kenangan yg tak terlpakan bagi aq.~SEKIAN~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan komentar,saran,pesan maupun kesan anda