Aku adalah bayang-bayang... Bila terang datang ... Bila kelam hilang... Yang selalu ikut di setiap langkahmu... Menyimpan rindu dalam mimpiku... Ditengah keramain nan membisu... Ingin sekali ku rengkuh jiwa ragamu... Namun aku adalah bayang-bayang... Hanya dapat melayang dan membayang... Lalu menghilang...
Selasa, 22 Februari 2011
HEBOH&NYATA !!! ada suara tangis dalam kubur desi...
Heboh Suara Tangisan Dari
Dalam Kubur
Ratusan orang berbondong-
bondong menyambangi TPU
Prumpung, Jakarta Timur. Warga
penasaran dengar kabar ada
suara tangisan yang disebut-
sebut keluar dari makam Desi
yang baru dikuburkan 18
Februari 2011.
Pengamatan detikcom, Selasa
(22/2/2011), warga
terkonsentrasi di sekitar makam
Desi. Makam Desi hanya berhias
nisan warna hitam dengan
tulisan yang mengukir
namanya.
Desi lahir 14 Desember 1995
dan meninggal dunia 18
Februari 2011. Makam Desi
masih bertabur bunga yang
telah mengering.
Wakil Lurah Cibesut, Bambang N,
mengaku diperintahkan
atasannya untuk mengecek
informasi yang semula disebut
ada pembongkaran kuburan.
Saat di lokasi, ia melihat banyak
warga berkerumun di makam
Desi.
“Setelah saya cek di lapangan,
isunya lain lagi. Saya dengar
dari warga yang di lapangan,
ada orang nangis di dalam
makam Desi, ” kata Bambang.
Bambang lalu meminta warga
untuk membuktikan kabar itu.
Warga diminta diam dan
mendengarkan apakah benar
ada suara tangisan yang keluar
dari makam Desi atau tidak.
“Saya suruh warga diam,
dengerin, ternyata tidak ada
yang menangis. Pembongkaran
makam juga tidak ada. Nggak
mudah, ” ujar pria yang
mengenakan baju dinas warna
coklat muda ini.
Bambang dengan dibantu 5
petugas Satpol PP mengimbau
warga segera meninggalkan
makam. “Kita pelan-pelan nanti
meminta mereka pulang,” kata
Bambang.
Meski tidak ada suara tangisan
dari makam Desi, warga masih
terus berdatangan. Mayoritas
mereka ibu-ibu dan anak-anak.
“ Saya tanya, mereka katanya
mendengar ada suara tangisan
dari makam Desi. Makanya saya
juga penasaran ke sini, ” kata
seorang warga, Wisnu, yang
tinggal di dekat TPU Prumpung,
RT 11 RW 6, Prumpung, Jakarta
Timur, ini.
Hal yang sama juga disampaikan
Rodiah (62). “Saya tahu kabar
dari tetangga saat pulang dari
pasar. Katanya ada ramai-ramai
di kuburan. Saya penasaran dan
datang ke sini, ” kata Rodiah.
Keramaian warga juga dijadikan
ajang bagi pedagang kecil
mengeruk rezeki. Pedagang
menggelar dagangannya seperti
makanan, dan minuman.
detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan komentar,saran,pesan maupun kesan anda